Namun, kata Hakam, belum beroleh bagian alokasi anggaran pada APBD Perubahan 2023 karena anggaran yang tersedia harus dibagi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lain.
“Kemungkinan besar pada anggaran (APBD) perubahan 2024. Saat ini, infrastruktur dan fasilitas memang belum siap 100 persen,” katanya.
Hakam menjelaskan bahwa beberapa fasilitas untuk menunjang RSUD memang sudah tersedia, seperti tempat tidur menggunakan bed yang sebelumnya berada di isolasi terpusat rumah dinas Wali Kota Semarang saat pandemi Covid-19.
TONTON JUGA: [Video] RSUD Wongsonegoro Semarang Rayakan HUT Ke-32
Namun, ia mengakui masih banyak kebutuhan peralatan lainnya untuk menunjang rumah sakit tipe D, di antaranya kebutuhan IGD dan ICU. Kemudian, dari sisi tenaga medis juga masih perlu penambahan dokter spesialis.
“Infrastruktur dan fasilitas belum ready 100 persen. RS tidak hanya butuh dokter umum, tapi juga (dokter) spesialis,” tuturnya.
Selain dokter spesialis, kata Hakam, perlu pula tenaga gizi dan ahli masak untuk pelayanan RS tipe D, sedangkan untuk perawat dan bidan bisa mengambil dari Puskesmas.
“Kalau untuk mengaktifkan IGD (instalasi gawat darurat) dan rawat jalan, bisa. Tahun depan, mudah-mudahan bisa terlaksana,” tandasnya. (ant)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi