Apalagi, sempat ada dua orang wartawan lain yang datang namun tidak pihaknya perkenankan untuk meliput pertemuan itu.
“Pada saat kami ngobrol, berbincang, ada wartawan dateng, tapi terus maaf, diusir enggak boleh meliput. Saya pikir ini intern bukan diliput, tapi ternyata ada wartawan itu,” paparnya.
Tak hanya itu, Agung juga sempat menyinggung soal foto pertemuan yang tersebar di satu media berita nasional. Menurutnya, foto dan pertemuan tersebut tak seharusnya menjadi berita.
Ia bahkan melayangkan protes kepada seorang anggota Polrestabes Semarang karena pertemuan malam itu menjadi berita.
“Padahal kami sudah mengatakan ke timnya Pak Kapolres, ‘Kok ada yang moto-moto, jangan sebarkan,’ tapi ternyata keluar. Kami sebenernya enggak terima,“ ujar Agung.
Saat menjawab bagaimana ciri-ciri wartawan yang ikut hadir bersama Irwan dan jajaran, Agung pun menjelaskannya dengan tegas. Ia ingat persis ciri-ciri dan pakaian yang si wartawan kenakan.
“Kalau ciri-ciri putih, gemuk, gempal, kaos biru. [Soal media mana] pokoknya dia wartawan. Kami enggak menanyakan wartawan dari mana. Kami enggak berpikiran kalau ada wartawan,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi