“Memang yang perlu dipikirkan adalah parkirnya. Mungkin di sana ada lapangan (yang bisa dikelola untuk tempat parkir). Nanti untuk menuju ke sini digunakan motor listrik atau delman supaya orang tidak jauh-jauh berjalan ke sini,” terang Mbak Ita.
“Kalau kita melihat suasananya kan sudah enak ini ya piknik tipis-tipis seperti di Bandungan. Ke depannya bisa kolaborasi dengan Dinas Pariwisata untuk menjadikan satu lagi destinasi wisata di Kota Semarang,” imbuhnya.
Untuk memperkenalkan destinasi wisata baru di Kota Semarang, Mbak Ita mengajak semua pihak untuk tidak hanya mempromosikan destinasi wisata unggulan seperti Kota Lama atau Sam Poo Kong saja, tetapi juga hidden gem yang ada di perkampungan warga.
Mbak Ita juga berharap program Kampung Tematik Flora Wonolopo dapat terus berjalan secara berkelanjutan.
“Kemarin waktu ada acara dengan Kompas saya bilang ayo tulis tentang sisi lain kota Semarang. Karena kalau Kota Lama semua orang sudah tahu tapi kalau di Mijen ini kan banyak sekali (potensi wisata yang belum banyak diketahui) yang harus terus kita eksplor sehingga kita juga perlu koordinasi dengan Diskominfo agar ini bisa terus dikomunikasikan dan dipromosikan,” pungkasnya. (Ak/El)