Jateng

Kemdiktisaintek Dorong Industri Manfaatkan Riset Kampus: Ada Dana Miliaran untuk Penelitian Terapan

×

Kemdiktisaintek Dorong Industri Manfaatkan Riset Kampus: Ada Dana Miliaran untuk Penelitian Terapan

Sebarkan artikel ini
Industri Riset
Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Kemdiktisaintek, Prof. Yos Sunitiyoso, usai menghadiri Sosialisasi Ajakan Industri 2026 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Kamis, 13 November 2025 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mendorong hasil riset perguruan tinggi tidak berhenti di kampus saja. Melalui program Ajakan Industri 2026, Kemdiktisaintek memastikan setiap riset bisa menembus dunia industri dan memberi dampak ekonomi.

Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Kemdiktisaintek, Prof. Yos Sunitiyoso, mengatakan, program ini membuka ruang bagi kolaborasi konkret antara peneliti kampus dan pelaku industri.

“Tujuannya agar hasil penelitian benar-benar bermanfaat dan sesuai kebutuhan industri,” ujar Yos usai menghadiri Sosialisasi Ajakan Industri 2026 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Kamis, 13 November 2025 sore.

Melalui program ini, kata Yos, Kemdiktisaintek mengundang industri untuk menyampaikan kebutuhan teknologi, produk, atau solusi yang ingin dikembangkan.

Data kebutuhan itu kemudian dikurasi dan dibuka sebagai call for proposal bagi peneliti dari berbagai perguruan tinggi, termasuk politeknik.

“Kami minta industri menyampaikan kebutuhannya. Setelah itu, kami sosialisasikan ke kampus, jadi peneliti bisa menyesuaikan riset mereka dengan apa yang benar-benar dibutuhkan pasar,” jelasnya.

BACA JUGA: Wakil Ketua DPRD Jateng Ajak Mahasiswa Wujudkan Ketahanan Pangan: Dari Riset-Teknologi Pertanian

Prosesnya, lanjut Yos, berlangsung dua tahap. Pertama, industri mengajukan daftar kebutuhan riset. Kedua, perguruan tinggi mengirimkan proposal penelitian yang relevan untuk diseleksi bersama tim kementerian dan mitra industri.

Selama ini, Yos menuturkan banyak riset yang dikembangkan berdasarkan minat akademik peneliti, bukan kebutuhan dunia usaha. Akibatnya, hasil penelitian kerap tidak terpakai.

“Program ini mencoba mempertemukan keduanya. Peneliti tidak lagi bekerja dalam ruang tertutup, tapi berhadapan langsung dengan kebutuhan pasar,” terangnya.

Meski terbuka untuk semua sektor, Ajakan Industri 2026 tetap mengacu pada delapan bidang prioritas nasional: ketahanan pangan, energi, kemaritiman, industrialisasi dan hilirisasi, kesehatan, material maju (advanced materials), teknologi informasi, dan lingkungan.

Ia menuturkan, Jawa Tengah dan Yogyakarta menjadi lokasi pertama sosialisasi Ajakan Industri 2026. Yos menilai, kedua provinsi ini punya potensi industri besar dan ekosistem riset yang dinamis.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan