SEMARANG, beritajateng.tv – Semarak kemeriahan Kirab Budaya perayaan Apitan hingga melibatkan ribuan warga di Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Sabtu, 17 Mei 2025.
Tampak gunungan tinggi menjulang berisi aneka jajan pasar serta hasil bumi serta tumpeng menghiasi Kirab Budaya Apitan di Jomblang.
Acara ini menjadi penanda kembalinya tradisi tahunan yang telah vakum selama hampir 30 tahun.
Kirab arak-arakan mulai dari halaman Kantor Kelurahan Jomblang menuju Bundaran Taman Cinde yang kini jadi alun-alun rakyat.
BACA JUGA: Viral Belasan ‘Bongpay’ Batu Nisan Makam Tionghoa Jadi Tutup Selokan di Jomblang Semarang
Inilah Kitab Budaya Apitan, tradisi tahunan yang dulu begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Jomblang. Namun telah tertidur panjang selama hampir tiga dekade.
Kini, tradisi itu bangkit kembali, dan semangat warganya seakan menegaskan bahwa budaya bukan sekadar warisan, tapi juga jati diri.
Warga dari 15 RW dan 120 RT dengan antusias memadati rute kirab sambil membawa gunungan berisi aneka jajan pasar, tumpeng, dan hasil bumi.
Gunungan tersebut menjadi simbol syukur, sekaligus akan dibagikan dan dinikmati bersama seluruh warga. Tak hanya warga dewasa, anak-anak hingga lansia pun tampak larut dalam kegembiraan.
Mereka mengenakan pakaian adat, dan menyambut iring-iringan kirab dengan sorak serta tepuk tangan.
Wajah-wajah ceria menyiratkan kerinduan atas hidupnya kembali tradisi budaya yang dulu begitu lekat dengan kehidupan masyarakat.
Lurah Jomblang, Henry Nur Cahyo, menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong warganya.
“Kegiatan Apitan ini dulunya rutin setiap tahun, namun sudah hampir 30 tahun tidak lagi dilaksanakan. Sekarang kami uri-uri (lestarikan) kembali, karena memang animo masyarakat sangat tinggi,” tuturnya.