SEMARANG, beritajateng.tv – Tepat di hari lahir seniman Wiji Thukul yang jatuh pada Sabtu, 26 Agustus 2023, Maring Institute menggelar kegiatan bertajuk ‘Berpuisi Untuk 60 Tahun Wiji Thukul’, di Kedai Maringopi Semarang. Pada kegiatan tersebut juga berlangsung peluncuran karya film pendek, buku, diskusi, pembacaan puisi, serta penampilan musik.
Fathul Munif dari Maring Institute mengatakan, kegiatan hari ini bertujuan sebagai pengingat adanya sosok pejuang bernama Wiji Thukul. Meski pada dasarnya merupakan seniman, lanjut Fathul, Thukul melalui puisi-puisinya selalu menyuarakan berbagai ketidakadilan.
“Kita tidak boleh lupa dengan Wiji Thukul, bagaimana dia memperjuangkan hak-hak buruh, memperjuangkan keadilan. Kita harus memperingati Wiji Thukul sebagai salah satu HAM yang dilanggar oleh negara,” jelas Fathul kepada beritajateng.tv, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Pada 26 Agustus 2023, Thukul semestinya merayakan ulang tahunnya yang ke-60. Namun sayang, 25 tahun lalu atau tepatnya 1998, rekan dan keluarga kehilangan kontak dengan Thukul. Setelah itu, Thukul konon menjadi salah satu korban penculikan bersama para aktivis lainnya.
“Selama 25 tahun reformasi, dia belum pernah dinyatakan hilang, mati, atau diculik, dan kita belum tahu kepastiannya Wiji Thukul masih hidup atau mati. Tapi dengan peringatan hari ini, kami memperingati hari lahirnya, kita percaya bahwa ia masih hidup, setidaknya semangat dan karya-karyanya hari ini yang masih kita warisi dan kita nikmati,” lanjut Fathul.
Ketua umum seumur hidup Jaker itu bernama Wiji Thukul
Sementara itu, seniman Adhitia Armitrianto berkesempatan membawakan sejumlah puisi untuk Thukul. Penampilannya terasa istimewa sebab ia hadir mewakili Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (JAKER).