HeadlineJatengNews Update

Kenang Peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang Lewat Teatrikal dan Tembakan Meriam

×

Kenang Peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang Lewat Teatrikal dan Tembakan Meriam

Sebarkan artikel ini
Kenang Peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang Lewat Teatrikal dan Tembakan Meriam

Sejumlah bangunan di Kota Semarang menjadi saksi bisu brutalnya pertempuran yang menyebabkan mayat-mayat bergelimpangan, bahkan ada yang dikumpulkan di sungai. Beberapa bangunan itu adalah Lawang Sewu, gedung BPM (sekarang kantor Pertamina), kantor Jawatan Kereta Api, Hotel De Pavillon hingga gedung kesenian Sobokarti.

Dalam buku ‘Seranai, Bangunan dan Kawasan Pusaka Budaya Kota Semarang 2016’ keluaran Pemkot Semarang, disebutkan gencatan senjata dilakukan setelah perundingan digelar di Hotel De Pavillon (sekarang Dibya Puri).

“Pada masa perjuangan hotel ini juga memiliki peranan. Pertempuran Lima Hari di Semarang tahun 1945 digunakan untuk markas pemuda pejuang. Sempat terjadi baku tembak di sekitar hotel, dan beberapa peluru menembus jendela hotel yang sampai saat ini masih bisa dilihat bekasnya. Tanggal 21 Oktober 1945 diadakan perundingan di hotel ini untuk mengakhiri perang setelah dilakukan gencatan senjata,” tulis keterangan di buku tersebut, Sabtu (15/10/2022).

Kenang Peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang Lewat Teatrikal dan Tembakan Meriam

Dalam peringatan Pertempuran Lima Hari malam kemarin, hadir Plt Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) menjadi pembina upacara. Dia berpesan agar generasi muda tidak melupakan sejarah perjuangan di tanah air termasuk Kota Semarang.

“Di seputaran Tugu Muda yang elok kita dapat berdiri dalam kemeriahan mengingatkan kita pada para pejuang. Tentu kita berdiri di sini untuk berkhitmat,” kata Gus Yasin kemarin.

“Dr Kariadi dan kawan-kawan berikan pelajaran tentang pengambilan pengorbanan dan ke-Indonesiaan. Dari kami, generasi muda bangsa, mempersembahkan sujud syukur. Kita gelorakan semangat perjuangan pantang menyerah demi Indonesia jaya,” ujarnya.

Acara peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang lalu ditutup dengan kembang api dan nyanyian dari jebolan AFI, Yuda Leo Betty yang merupakan penyanyi kelahiran Semarang. (Ak/El)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan