BACA JUGA: Jamin Tak Ada Perploncoan Siswa Baru, Masih Ada Daya Tampung Sekolah Belum Terpenuhi
Berhasil raup Rp 130 juta, kini musala sudah terbangun
Uswatun membenarkan infak sebesar Rp 130 juta berhasil terkumpul sejak tahun 2022 lalu. Ia menyebut, pantauan pihaknya sudah mendapati musala yang terbangun melalui dana ratusan juta itu sewaktu memantau SMKN 1 Sale.
“Dan kemarin saat Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 3 datang ke lokasi, sudah jadi mushola di sekolah. Kita kaji kembali. Kalau ada uang sisa wajib kembalikan,” bebernya.
“Mungkin nanti karena sudah jadi mushola, kita akan kaji bersama komite. Apakah ortu siswa ridho, karena sudah jadi tempat ibadah ya, soalnya uang yang sudah terbayarkan sudah jadi bentuk fisik,” imbuhnya.
Sementara itu, kepala sekolah SMKN 1 Sale akan dibebastugaskan dalam waktu yang cukup lama sebab Disdikbud Jateng perlu melakukan pendalaman lebih lanjut.
Atas kasus ini, Uswatun mengaku kecewa karena pihaknya selalu memberikan edaran resmi dan mengimbau agar tidak ada pungutan apa pun di setiap sekolah di Jateng.
“Di sisi lain kita sedih, kita sudah mengeluarkan edaran imbauan dan kembali kita tegaskan sekolah bebas pungutan yang mengarah pada satuan pendidikan. Namun di sisi lain kita terbantu bahwa ini hal yang harus dianggap serius,” tegasnya.
“Kalau infak kan tempat ibadah ya. Sebenernya kalau kita membedah kan infak itu sukarela dan tidak tertentukan besarannya. Kalau jatuhnya penentuan nominal, itu namanya pungutan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi