“Rumah di depan khawatir kalau sampai keseret tanggul, bisa seperti kejadian di Dinar Indah,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Pilus, penanganan sementara dilakukan untuk menanggulangi dampak jebolnya tanggul dengan menggunakan cerucuk dan karung berisi pasir. Namun, Pilus melihat kalau hal tersebut belum cukup aman.
“Tapi lebih nyamannya sambil nunggu normalisasi beberapa bulan lagi atau akhir tahun ini, dibangun talud yang jebol itu. Yang pecah diganti dorongan saya itu,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah