KH Sholeh Darat memiliki nama lengkap Muhammad Sholeh bin Umar Al-Samarani. Sebutan Darat berasal dari nama kawasan beliau tinggal pada saat di kawasan Darat, Semarang Utara.
“Kami ingin menghormati dan mengenang beliau. Sehingga Pemkot Semarang sesuai ‘kerso’ para kiai untuk mewujudkan jalan di Jalan Bendungan Randusari, Semarang Selatan menjadi Jalan bernama KH Sholeh Darat,” kata Mbak Ita.
Akan Resmikan Nama Jalan KH Sholeh Darat
Mbak Ita telah menginstruksikan ke Dinas Perhubungan untuk memproses penggantian nama jalan KH Sholeh Darat. “Nanti seremoni pencanangan papan nama jalannya akan berlangsung usai upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-477 Kota Semarang pada tanggal 2 Mei 2024,” ujarnya.
Ia bahkan mengusulkan untuk dibuat prasasti yang ada di area makam KH Sholeh Darat. Prasasti tersebut serupa dengan ‘building signage’ yang sudah ada di Kota Lama Semarang.
“Saya akan meminta Dinas Kominfo membuat Scan Barcode (QR Code). Agar pengunjung bisa tahu story telling sejarah panjang KH Sholeh Darat dengan cara digital,” paparnya.
Mbak Ita berharap, prasasti dengan Scan Barcode itu bisa dilaunching bersamaan dengan plang nama Jalan KH Sholeh Darat.
“Dengan barcode itu, saat anak-anak datang mereka tinggal scan dan bisa melihat sejarah panjang perjalan hidup dan syiar agama KH Sholeh Darat. Ini menunjukkan bahwa kami sangat nguri-uri sejarah Islam, karena Mbah Sholeh Darat juga membuat harum nama Kota Semarang,” bebernya.
“Dengan barcode itu, generasi muda kita bisa tahu bahwa Mbah Sholeh Darat ini bagaimana dulu berjuang. Hingga menjadi guru dari para pahlawan Nasional hingga beliau wafat,” imbuh Mbak Ita.(*)
Editor: Elly Amaliyah