Jateng

Kisah Keluarga Singapura Cari Mantan ART Asal Semarang: Kerja 1994-2010, Dia Seperti Ibu Kedua

×

Kisah Keluarga Singapura Cari Mantan ART Asal Semarang: Kerja 1994-2010, Dia Seperti Ibu Kedua

Sebarkan artikel ini
Keluarga Singapura
Susilowati (paling kiri, baju hitam) bersama keluarga asal Singapura, tempatnya bekerja sebagai asisten rumah tangga. (Foto: Dok. Pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kakak beradik dari sebuah keluarga asal Singapura, Samuel dan Felicia, kini tengah mencari sosok perempuan yang sangat berarti dalam hidup mereka. Adalah Susilowati, mantan pekerja rumah tangga asal Semarang, Jawa Tengah, yang telah mengasuh mereka sejak kecil.

Susilowati datang ke Singapura pada 1994 dan bekerja hingga 2010. Bagi keluarga ini, kepergian perempuan asal Semarang tersebut meninggalkan ruang kosong yang tak tergantikan.

Felicia menuturkan bahwa kedekatan mereka dengan wanita yang kerap disapa Mbak Wati bukan sekadar hubungan pekerja dan majikan.

“Dia bekerja dengan keluarga saya dari 1994 sampai 2010, total 16 tahun. Dia merawat saya sejak saya lahir sampai umur 12. Hubungan kami lebih dari sekadar pekerja rumah tangga. Dia seperti ibu kedua,” ujarnya kepada beritajateng.tv pada Senin, 8 Desember 2025.

BACA JUGA: Pelajar Jogja Bikin Kejutan! Praxis High School Raih Juara 2 Kompetisi AI Tingkat Asia di Singapura

Bahkan, sejak kecil Felicia menganggap Mbak Wati sebagai anggota keluarga. “Saya dulu bilang pada teman-teman bahwa keluarga saya ada enam orang, termasuk dia,” katanya.

Felicia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Ia menambahkan bahwa kakak tertua mereka, Samuel, akan menikah tahun depan dan keluarga berharap Mbak Wati bisa datang.

“Dia [Mbak Wati] pernah bilang ingin datang saat kami menikah. Kami ingin memenuhi janji itu,” ingat Felicia.

Komunikasi keluarga dengan Mbak Wati terjalin hingga masa pandemi 2020. Namun, sejak 2021 nomor telepon yang telah Wati gunakan lebih dari 10 tahun tak lagi aktif.

Alamat rumah yang pernah diberikan pun hilang, menyisakan ingatan bahwa ia berasal dari Semarang dan lahir di Pati.

Keluarga asal Singapura ngebet ingin ketemu mantan ART dari Semarang

Bagi keluarga ini, pertemuan dengan Mbak Wati bukan sekadar nostalgia, tetapi keinginan untuk menunjukkan perkembangan hidup yang tak sempat disaksikannya.

“Terakhir dia melihat kami, kami masih kecil. Sekarang kami semua sudah dewasa. Kami ingin bercerita bagaimana hidup kami selama 15 tahun terakhir,” kata Felicia.

Jika tidak memungkinkan hadir di Singapura, keluarga berencana datang langsung ke Semarang untuk menemui Mbak Wati.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan