Untuk berkasnya pun hanya berkas-berkas pendukung saja. Misal, berkas beasiswa, magang, atau kartu studi yang sifatnya bukan hal terlalu penting.
“Tarif seikhlasnya, mereka kadang ngasih Rp45 ribu sampe Rp50 ribu. Tergantung dosennya gampang atau tidak, harus nunggu lama [atau] enggak,” sambungnya.
BACA JUGA: Gabut Garap Skripsi, Mahasiswi Unnes Buka Jasa Antar Jemput, Sehari Bisa Cuan Rp400 Ribu!
Selain dua pengalaman unik itu, Dini juga pernah mendapat pesanan yang membuatnya geleng-geleng kepala. Saat itu, ia mendapat mandat untuk mencegah seseorang yang mengancam bunuh diri.
“Ada waktu itu ada yang minta anjem, tapi disuruh ke kos pacarnya. Disuruh liatin pacarnya karena yang cewe ngancem bunuh diri pas mereka berantem,” beber Dini.
Menerima pesanan seperti itu, Dini sebenarnya tak terlalu panik. Ia agak tahu jika hal itu hanyalah bumbu-bumbu di tengah romansa anak muda.
Namun, pelanggannya masih saja risau, hingga Dini akhirnya mau menerima pesanan itu. Toh, baginya hal ini juga rezeki.
“Pas aku sampai di kosnya, terus ke kamar cewenya, ternyata biasa aja, cewenya main hp aja gitu,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
