Ia digambarkan sebagai sosok dengan niat baik tapi cara eksekusinya kacau sehingga membuatnya rentan dicurigai.
Sementara itu, Archer Graff (Josh Brolin), ayah yang putus asa, merasakan kemarahannya memuncak karena pihak sekolah tak melakukan apapun. Ia berjuang membongkar misteri demi menemukan anaknya.
Sementara itu, Petugas Paul Morgan (Alden Ehrenreich) menambah lapisan konflik sebagai polisi lokal yang punya sejarah dengan Gandy, tokoh dengan sudut pandang yang berbeda dalam memecahkan teka-teki kelam ini.
Alur Misteri
Cregger menghadirkan cerita ini seperti “Magnolia versi horor”. Narasi yang membuat penonton seolah ikut ke dalam sudut‑sudut karakter. Film ini tak hanya soal 17 anak yang hilang, tapi tentang bagaimana justru kengerian itu mencair menjadi kegilaan atau kehancuran batin para orang dewasa yang tersisa.
BACA JUGA: Spoiler Film Korea Pretty Crazy, Saat Iblis Bertemu Pemuda Pengangguran
Pada menit‑menit akhir, ketegangan berpadu ledakan intens. Visual mengerikan seperti disfigured atau citra yang mencekam. Hal ini membuka lapisan psikologis dan sosial yang dalam.
Harmonisasi Horor, Satire, dan Realisme Brutal
Hal yang membuat Weapons istimewa yakni film ini menyingkap sisi rapuh dari suburban Amerika dalam balutan horor dengan sentuhan gelap komedi. Bukan lelucon datar, melainkan reaksi yang otentik dan “embarrassingly funny” saat karakter mencoba bertahan dalam situasi “surreal”.
Weapons memberi pelajaran tentang bagaimana sekelompok orang bisa mengalami kerusuhan saat trauma, kecurigaan, tak terjelaskan menyergap. (*)