“Memang kan salah mencari bug di perusahaan yang tidak membuka bug bounty, itu masuknya illegal access. Ini juga pesen buat temen-temen bug hunter kalau cari bug mending di platform yang memang buka sayembara bug bounty,” tutup Zakir.
Sampai saat ini Zakir masih aktif menjadi bug hunter. Menurutnya, menjadi bug hunter memiliki kesusahan yang berbeda-beda tergantung tingkat keamanan masing-masing aplikasi. Paling cepat, dirinya pernah mendapatkan USD 1000 atau hampir Rp 15 juta hanya dalam waktu 5 menit.
Saat ini Zakir fokus untuk melancarkan aksinya di website-website luar negeri. Zakir berharap kecintaannya terhadap cyber security bisa menuntun dirinya untuk memiliki perusahaan sendiri yang bergerak di bidang IT dan cyber security. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto