SEMARANG, beritajateng.tv – Bel Canto, sebuah film drama adaptasi dari novel karya Ann Patchett yang berjudul sama, menghadirkan kisah menarik garapan sutradara Paul Weitz. Sebelumnya, Paul beroleh nominasi untuk Oscar dalam kategori skenario adaptasi terbaik untuk film About a Boy (2002).
Dalam film ini, Julianne Moore, yang meraih Oscar sebagai aktris terbaik dalam film Still Alice (2014), dan Ken Watanabe, yang mendapat nominasi sebagai aktor pendukung terbaik dalam film The Last Samurai (2003), memainkan peran utama yang memukau.
Kisah berpusat pada Roxanne Coss (Julianne Moore), seorang penyanyi opera terkemuka dari Amerika Serikat, yang beroleh undangan untuk tampil dalam pesta ulang tahun Katsumi Hosokawa (Ken Watanabe), seorang pengusaha kaya Jepang di suatu negara di Amerika Selatan.
BACA JUGA: Sinopsis Daddy’s Home, Film Komedi Keluarga Tentang Persaingan Sengit Ayah
Pesta yang semula dihadiri oleh tamu penting seperti duta besar, politisi, dan jurnalis, berubah drastis saat sekelompok gerilyawan bersenjata memasuki gedung dan menyandera semua yang berada di dalamnya.
Mereka menjadikan tamu sebagai sandera untuk memaksa pemerintah membebaskan rekan-rekan mereka yang dipenjarakan.
Selama hampir dua bulan penyanderaan, hubungan antara para sandera dan penyandera mulai tumbuh. Roxanne dan Hosokawa bahkan saling jatuh cinta, meskipun terhalang oleh bahasa yang berbeda. Komunikasi terjadi melalui penerjemah mereka, Gen (Ryo Kase), yang bekerja untuk Hosokawa.
Lanjutan ulasan film Bel Canto
Roxanne tidak hanya menjadi sumber inspirasi dan hiburan bagi para sandera dan penyandera dengan menyanyikan lagu-lagu opera yang indah, tetapi juga menggambarkan betapa musik dan cinta dapat muncul di tengah situasi tegang dan berbahaya. Musik, sebagai bahasa universal, menjadi penghubung di antara mereka semua.