Acara konsolidasi dihadiri oleh pengurus koperasi nelayan dari berbagai daerah seperti Jakarta Utara, Trenggalek, Rembang, Pemalang, Indramayu, Semarang, Surabaya, Pekalongan, Demak, dan Cilacap. Mereka berkumpul untuk menyatukan visi dan misi dalam membangun koperasi yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan.
Tiga Tiang Pancang Gerakan KNTI
KNTI menegaskan kembali tiga tiang pancang haluan gerakannya, yaitu:
- Kedaulatan politik
- Kemandirian ekonomi
- Keberlanjutan lingkungan
“Penguatan koperasi menjadi sangat penting, apalagi jika melihat fakta bahwa lebih dari 70 persen nelayan Indonesia masih merupakan nelayan kecil dengan penghasilan di bawah UMR,” jelas Dani.
Selama 16 tahun perjalanannya, KNTI telah memfasilitasi pembentukan berbagai koperasi nelayan yang kini aktif mengelola unit usaha penting seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN). Contoh koperasi yang telah berjalan antara lain:
- Koperasi Mina Perdana Samudera (Jakarta Utara)
- Koperasi Jaya Nelayan Tradisional Indonesia (Pemalang)
- Koperasi Layar Maju Bersama (Semarang)
“Beberapa koperasi anggota KNTI menekuni bisnis solar untuk nelayan. Ini menjadi bukti nyata bahwa koperasi bisa jadi tulang punggung ekonomi rakyat pesisir,” pungkas Dani.
BACA JUGA: DPD KNTI Kabupaten Kendal Adakan Rembuk Iklim Pesisir, Perjuangkan Kehidupan Laut Berkelanjutan
Koperasi ini menegaskan bahwa penguatan ekonomi nelayan harus dimulai dari akar rumput, dengan koperasi sebagai alat perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan secara kolektif. (*)
Editor: Farah Nazila