“Kami rutin membuat eco enzyme dan sabun cuci piring cair sehingga kami akan gunakan kembali botol plastik ini. Karena kalau kami membagikan sabun ke mereka kan emang butuh wadah kemasan kan,” ucapnya.
Selain ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan bahan kimia pembersih, eco enzyme buatannya juga memiliki beragam manfaat.
“Eco enzyme ini bisa untuk pupuk, gatal-gatal, bisa juga untuk merendam kaki bersama air panas, itu bagus untuk memperlancar peredaran darah,” jelas Theresia.
Komunitas Green Solidarity Ajarkan Pentingnya Memilah Sampah Plastik
Melalui kegiatan tukar botol plastik ini, Theresia berharap warga setempat memiliki kesadaran akan pentingnya memilah sampah plastik. Ia berharap, kegiatan ini juga sebagai ajang meningkatkan rasa kekeluargaan antar sesama warga dan memperkuat solidaritas sosial.
Warga RT 07 RW 05, Kelurahan Banyumanik, Kota Semarang Setianingsih (33) membawa sebanyak 16 botol plastik berbagai ukuran. Melalui kegiatan ini, ia dapat memanfaatkan botol minuman plastik bekas yang tidak terpakai di rumahnya.
“Saya tahu info ada kegiatan ini dari grup PKK. Seneng pasti, ini kan kekeluagaannya jadi terasa. Yang biasanya sibuk bisa kumpul, jadi ajang silaturahmi warga juga,” tutur Setianingsih.
Tidak berhenti sampai di sini, komunitas Green Solidarity akan menggelar kegiatan lebih lanjut. Menariknya, kegiatan tersebut tidak hanya seputar aksi peduli lingkungan, namun juga kegiatan yang dapat mengasah keterampilan masyarakat.
“Nanti dibuat pelatihan, dijadwalkan siapa yang tertarik datang saja. Pelatihan macam-macam misalnya merangkai bunga, ada juga pelatihan anak-anak mengecat keramik. Sehingga bisa jadi tempat kegiatan untuk mengasah kreativitas,” ungkap Theresia. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi