BACA JUGA: Penjualan Pertamax Green 95 Tembus 76 Ribu Liter Sebulan Diluncurkan di Kota Semarang
Selain melakukan pengecekan Pertamax Green, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) juga melakukan pengecekan box pengumpulan minyak jelantah UCollect dan Reverse Vending Machine (RVM). Dua alat ini menjadi program mereduksi sampah botol plastik melalui SPBU.
“Saya bangga dan senang melihat secara kongkrit nyata adanya orang yang memasukan minyak bekas goreng ke UCollect,” kata dia.
“Saya lihat sendiri ada orang memasukan 4,5 liter minyak jelantah sekali transaksi, yang membuat UCollect ini cukup banyak jadi ternyata ini bermanfaat untuk rakyat,” imbuhnya.
Termasuk dengan RVM, lanjut dia, program memasukkan plastik botol bekas yang telah banyak warga manfaatkan.
“Saya tanya tadi ke pengguna, dari mana teman-teman tahu informasi terkait RVM. Ternyata mereka tau dari whatsapp grup di tingkat RT dan RW. Program ini harus berlanjut, agar masyarakat makin tahu ada peluang tambahan dari minyak bekas dan juga botol plastik yang tidak terpakai,” ujarnya.
Terpisah, Area Manager Comm, Rel & CSR Taufiq Kurniawan mengatakan sebagai perluasan outlet dan market test. Kini Pertamax Green juga hadir di Kota Surakarta dan Yogyakarta sejak 7 Juli kemarin. Pertamax Green hadir sebanyak 3 titik di kedua kota tersebut.
“Setelah sebelumnya launching sebanyak 3 SPBU di Kota Semarang pada 5 Juni lalu bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup oleh Gubernur Jawa Tengah. Kami menambah 3 SPBU lagi yang menyediakan Pertamax Green yaitu 1 Kota Surakarta dan 2 lainnya di wilayah Yogyakarta yaitu SPBU 44.552.11 Kyai Mojo dan SPBU 44.552.19 Kasam Babarsari,” kata Taufiq.
“Kami optimis dengan antusiasme masyarakat di wilayah Jawa Tengah dan DIY yang tinggi terhadap Pertamax Green. Dapat meningkatkan konsumsi BBM Berkualitas khususnya Pertamax Green,” jelasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah