“Salah satunya adalah dibuat tribun untuk penonton agar dapat melihat sebagian besar race. Kalau panggung tanpa tribun, kami hanya bisa melihat pas melintas saja. Ini cocok dengan semangat sport tourism,” tandas orang nomor satu di Semarang yang juga mengibaskan bendera start untuk tim dari Malaysia.
Dengan demikian, imbuh Hendi sapaan karibnya, para atlet, official dan penonton yang datang ke Semarang, semakin betah dan berlama-lama tinggal di Semarang untuk berwisata.
Ketua ISSI Kota Semarang Adi Wibowo menambahkan Tugu Muda Race berhadiah total 211 juta.
Saat ini levelnya sudah menjadi kejuaraan internasional yang diakui PB ISSI. “Tugu Muda Race sudah ditunggu-tunggu para pembalap sepeda terutama usai pandemi. Mereka sangat antusias, karena akan diikuti banyak atlet nasional dan mancanegara,” terang Adi.
Kelas yang dilombakan meliputi Road Bike Man and Women, Road Bike Man dan BMX Race Boy and Girl.
“Semua kita lombakan, dan Tugu Muda Race selalu menjadi daya tarik bagi atlet-atlet sepeda di Indonesia dan mancanegara. Karena lomba balap sepeda ini gratis pendaftaran, nomor lomba tergolong lengkap, dan hadiahnya sangat besar,” pungkasnya.(Ak/El)
