Sesuai dengan tema yang diusung, yaitu “Progressing Towards 1 Million BOPD & 12 BSCFD”, ICIUOG 2021 berprogres sangat baik dari tahun sebelumnya dengan adanya peningkatan jumlah peserta hingga mencapai angka 150.000 dari 24 negara dan ditandatanganinya 41 kesepakatan komersial.
Dari kesepakatan-kesepakatan tersebut, potensi keuntungan Industri Minyak dan Gas Indonesia adalah sebesar US $1.4 Milyar atau sekitar 21 triliun rupiah.
Hal ini tentu juga membantu progres Industri Hulu Migas Indonesia untuk mencapai target 1 BOPD minyak dan 12 BSCFD gas di 2030.
ICIUOG 2021 memiliki 14 keynote dan panel, 13 tema strategi pilar, 11 concurrent forums dan breakouts, dan lebih dari 120 pembicara.
Acara ini juga memberikan 22 penghargaan kepada KKKS. Pembicara utama yang tampil pada ICIUOG 2021 antara lain; Wakil Ketua DPR Komisi VII Maman Abdurrahman, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, serta Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury.
Hal yang dapat disorot dari penampilan para pembicara utama adalah kontinuitas pemerintah dalam komitmennya mencapai target Industri Hulu Migas Indonesia.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut akan melanjutkan mendukung produksi minyak dan gas untuk kemakmuran ekonomi dan keamanan energi. “Kami akan melaksanakannya melalui implementasi program ramah lingkungan dan pengembangan produk ‘hijau’,” ujarnya.
Visi baru juga dicanangkan untuk tahun 2022 seperti yang disampaikan Bahlil Lahadalia, bahwa mulai tahun 2022, proses investasi minyak dan gas upstream akan dilayani oleh Kementerian Investasi (BKPM).
Maman Abdurrahman yang menuturkan bahwa pihaknya akan menyelesaikan ratifikasi RUU Migas pada tahun 2022, menyediakan kepastian regulasi dan kepercayaan diri kepada para investor di Industri Hulu Migas Indonesia. (Her/El)