Upaya penanaman mangrove yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir dinilai memberikan hasil nyata. Mangrove mampu meredam abrasi serta memperkuat struktur tanah di kawasan pesisir.
“Pemkot akan terus memperkuat adaptasi dan mitigasi agar ancaman banjir rob dan penurunan muka tanah tidak semakin memburuk,” tegas Suwarto.
Sebelumnya, Walhi Jateng mengingatkan bahwa wilayah pesisir Semarang, Pekalongan, dan Demak berada dalam kondisi kritis akibat penurunan muka tanah yang terjadi setiap tahun.
Direktur Walhi Jateng, Fahmi Bastian, bahkan menyebut jika tidak ada langkah penanganan serius, Kota Lama Semarang berpotensi menjadi lautan pada 2045.
Peringatan itu menyoroti kenyataan bahwa banjir yang merendam kawasan Kaligawe kini bisa bertahan hingga dua pekan. Kondisi tersebut menjadi cermin bahwa perubahan iklim dan penurunan muka tanah tidak boleh dipandang enteng.
Meski begitu, Pemkot Semarang menegaskan bahwa mitigasi terus berjalan dan kondisi kawasan Kota Lama masih berada dalam kendali.
Pemerintah berupaya memastikan ikon kota tersebut tetap aman dan berfungsi sebagai kawasan cagar budaya yang menjadi kebanggaan warga Semarang. (*)
Editor: Elly Amaliyah
