“Saya kira itu mimpi kita bersama ya. Dan pasti akan terjadi ketidaknyamanan dalam proses pembangunan. Itu mungkin satu atau dua tahun ke depan lah. Tapi saya harapkan Itu menjadi sebuah perjuangan untuk menuju titik kita memiliki LRT yang bagus dan nyaman, ya,” ungkapnya.
Terkait rute, Agustina membeberkan, awalnya rute menghubungkan Mangkang hingga Pedurungan, termasuk ke Penggaron dan Bandara Ahmad Yani di bagian utara.
Namun kini, Pemkot mengusulkan penambahan titik-titik baru agar cakupan LRT bisa lebih luas, termasuk ke wilayah dengan kontur berbukit.
Menurut Agustina, aspek teknis seperti kemampuan melintasi kemiringan kini sedang pembahasan secara intensif.
“Kita minta ada tambahan. Tambahan titik-titiknya tuh sampai ke atas sejauh mana dia bisa mengatasi kemiringan dan lain sebagainya. Ini sedang dirembuk,” ujarnya.
Ia menambahkan, pembangunan LRT ini juga dipastikan tidak menggunakan dana APBD Kota Semarang. Namun, menurutnya, Pemkot tetap akan berperan, terutama dalam urusan sosial dan pembebasan lahan.
“Kalau tanahnya Pemkot tentu ini gratis. Tapi yang lainnya, ini akan menjadi tanggung jawabnya Pemkot,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah