SEMARANG, beritajateng.tv – Hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi melanda Kota Semarang selama tiga hari mendatang, meskipun saat ini Jawa Tengah masih memasuki musim kemarau.
Kendati begitu, Stasiun BMKG Ahmad Yani Semarang menyebut intensitas hujan dan angin tiga hari mendatang mulai melandai, tak seperti hari-hari sebelumnya.
Prakirawan BMKG Ahmad Yani, Risca Maulida, menjelaskan cuaca ekstrem yang melanda Semarang beberapa hari terakhir dipicu tiga faktor utama. Salah satunya yakni pertemuan massa udara di sekitar wilayah Jawa Tengah.
Risca menjelaskan pertemuan massa udara itu dapat memicu pembentukan awan yang mendatangkan hujan. Hal itu ia ungkap saat dijumpai di kantornya, Jumat, 22 Agustus 2025.
BACA JUGA: Jawa Tengah Masih Hujan Imbas Anomali Suhu Laut, BMKG: Demak dan Grobogan Berpotensi Lebat
“Kedua, suhu muka laut di sekitar Jawa masih hangat, sehingga berkontribusi juga untuk pembentukan awan di wilayah Semarang atau Jawa Tengah. Ketiga, faktor regional yang mana terdapatnya MGO atau Madden-Julian Oscillation,” ungkap Risca.
Risca menjelaskan, MGO yang aktif di wilayah Indonesia ini mampu menambah pasokan hujan.
Kondisi tersebut, kata Risca, membuat hujan deras turun hampir merata di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur, dengan intenstitas hujan cukup tinggi dan kerap disertai angin kencang.
“Kalau untuk tiga hari ke depan, tanggal 22-24 Agustus, masih ada hujan, tetapi intensitasnya menurun,” sambung Risca.
Waktu hujan turun di Kota Semarang tak pasti, bisa siang atau malam
Risca mengungkap, pola hujan yang turun di Kota Semarang waktunya tak bisa ditentukan; bisa muncul sejak siang hingga sore maupun turun di malam hari.
Hanya saja, kata Risca, tipikal hujan yang turun saat kemarau tidak selalu panjang, melainkan lebat dalam durasi singkat.