“Kadang bisa tiba-tiba malam [hujan]. Jadi memang meskipun ini musim kemarau, bukan berarti tanpa hujan. Masih ada potensi hujan yang mendadak turun dengan angin kencang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Risca menekankan tipe hujan yang turun saat ini tak akan memicu banjir di Kota Semarang. Meskipun begitu, genangan tetap mungkin terjadi di sejumlah titik rawan.
“Kalau untuk genangan masih ada potensinya. Tapi kalau banjir, karena hujannya tidak lebat lama, jadi kemungkinan kecil. Lebih ke hujan deras sebentar saja,” terangnya.
TONTON JUGA: Video Mantan Pejabat Pemkot Semarang jadi Pawang Hujan Usai Pensiun – Fajar Purwoto
Secara spasial, intensitas hujan berbeda-beda di wilayah Semarang. Daerah perbukitan dan dataran tinggi di bagian tengah lebih sering diguyur hujan sedang hingga lebat. Sementara kawasan bawah atau pinggiran laut Semarang hanya berpotensi hujan ringan hingga sedang.
“Jadi distribusinya tidak merata. Semarang atas cenderung lebih sering dapat hujan intensitas menengah ke atas, sedangkan Semarang bawah relatif lebih ringan,” kata Risca.
BMKG memprediksi kondisi ini akan berlangsung hingga tiga hari mendatang. Setelah itu, potensi hujan akan melandai meski belum sepenuhnya hilang.
“Mungkin tiga hari ke depan saja, setelah itu trennya menurun,” pungkas Risca. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi