Ari juga mengungkapkan, selain Sinetron dan Film, jam siar utama Ramadan juga banyak diisi program komedi/lawak dan ceramah keagamaan.
Adapun konten dakwah keislaman yang terkandung dalam program muncul dalam berbagai bentuk, misalnya topik pembahasan, alur cerita, hingga sekedar atribut panggung atau busana.
“Program komedi dan lawak yang bisa kita katakan kebanyakan nuansa ramadannya cuma ada di atribut panggung saja”, jelas Riri.
Ketua KPID Jawa Tengah, Muhammad Aulia, menjelaskan, program-program pada bulan Ramadan tidak sepenuhnya program baru. Rata-rata bentuknya masih sama, namun dikemas dengan nuansa berbeda. Tidak banyak inovasi program muncul setiap tahun.
“Harapannya kreativitas semakin kaya, tapi utamanya tentu mendukung kelancaran dan kekhusyukan khalayak dalam menjalankan ibadah,” pungkas Aulia. (*)