Scroll Untuk Baca Artikel
Nasional

Kritik Keras Arogansi Patwal, Pengamat Undip: Pejabat Kerja untuk Rakyat, yang Bayar Rakyat

×

Kritik Keras Arogansi Patwal, Pengamat Undip: Pejabat Kerja untuk Rakyat, yang Bayar Rakyat

Sebarkan artikel ini
pengamat politik undip pejabat
Pengamat politik Universitas Diponegoro, Puji Astuti, saat beritajateng.tv jumpai di Frontone HK Resort, Kota Semarang, Rabu, 15 Januari 2025. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Mobil Lexus hitam dengan pelat RI-36 milik pejabat ramai diperbincangkan di media sosial dalam beberapa hari terakhir.

Mobil yang diakui milik Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, itu viral karena sikap petugas pengawal dan pengamanan (patwal) iringan yang dinilai arogan.

Insiden yang melibatkan mobil dinas itu tak ayal mengundang perhatian publik dan memantik diskusi soal aturan pengawalan pejabat.

Pengamat politik Universitas Diponegoro, Puji Astuti, turut merespons hal tersebut. Menurut Puji, arogansi patwal itu tak lepas dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka memperlakukan pejabat secara berlebihan.

Hal itu Puji ungkap saat beritajateng.tv jumpai di Frontone HK Resort, Kota Semarang, Rabu, 15 Januari 2025.

“Kenapa di Indonesia pejabat suka lupa diri? Karena salahnya masyarakat juga yang memperlakukan pejabat secara berlebihan. Kamu jadi pejabat karena rakyat loh, yang bayar rakyat loh ya,” tegas Puji.

BACA JUGA: Mental Dokter Spesialis Undip Rusak, Kuasa Hukum dr Aulia Minta Pemeriksaan Dekan FK

Puji meminta, masyarakat tak perlu memperlakukan pejabat dengan begitu istimewa. Sebab, Puji meyakini arogansi itu timbul dari bagaimana masyarakat memperlakukan pejabat itu sendiri.

“Jangan menempatkan dia terlalu tinggi, kadang-kadang kan seperti itu. Kita merakyat seperti merendahkan kepada pejabat, itu yang salah. Pejabat itu punya privilege yang sangat besar loh di Indonesia,” sambung Puji.

Ada alasan historis pejabat Indonesia gila hormat, tak lepas dari perlakuan Belanda

Puji menyebut, budaya ‘gila hormat’ pejabat tak terlepas dari faktor sejarah.

“Jangan salahkan China itu menjadi pengusaha, penguasa ekonomi, karena dulu kita sengaja dibuat oleh Belanda supaya jadi apa? Jadi kacungnya Belanda, senang pakai seragam,“ ucap dia.

“Salahkan kita sendiri juga, makanya kita sekarang senang berdasi, punya jabatan, senang jadi orang yang punya kehormatan,“ sambung Puji.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan