Kronologi tewasnya pasangan suami istri
Dari penjelasan pihak kepolisian Klaten, Warsono menjelaskan awal mula kejadian ini adalah saat orang tua korban ingin menjenguk cucunya. Hal tersebut juga sudah orang tua korban sering lakukan.
Cucunya terdengar menangis. Seketika orang tua korban langsung buru-buru memasuki rumah.
“Pada saat mau masuk ke rumah, mendengar cucunya menangis, seketika dengan buru-buru saksi langsung masuk ke dalam rumah, dan melihat kedua korban dalam keadaan tergeletak di tempat tidur yang berada di ruang tengah,” kata Warsono.
Dari kesaksian pihaknya, posisi korban tampak suami memeluk istrinya. Istri dalam keadaan terlentang. Sedangkan suami posisi menyilang seperti sedang memeluk perut sang istri.
Ketika mendapati bahwa pasangan tersebut tidak bernyawa, mereka lalu menghubungi Polsek Ceper.
Dari kesaksian Kepala Desa (Kades) Tegalrejo, Ceper, Klaten, Poniman,korban I tampak aktivitas berjemur pakaian di depan rumah pada sekitar jam 07.00 pagi hari Rabu. Lalu, ia masuk ke rumahnya.
Pihaknya mengatakan dari keterangan pihak keluarga kedua korban memang memiliki riwayat penyakit.
Dimana sang suami memiliki riwayat asma atau sesak nafas dan sang istri memiliki riwayat hipertensi. Mereka juga tak berkenan untuk diautopsi pada keduanya.
“Pihak keluarga membuat surat pernyataan telah menerima kejadian ini dengan ikhlas serta tidak berkenan untuk dilakukan autopsi,” katanya mengakhiri.(*)