BLORA, beritajateng.tv – KSO KVELL Blora Energi sigap menangani aliran fluida yang muncul di Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Kamis, 13 Februari 2025.
Aliran ini muncul di dekat sumur Caluk-01 yang berjarak kurang lebih 20 meter. Penutupan sumur Caluk-01 ini sejak 2017 dan masuk ke dalam area pengelolaan oleh KVELL Blora Energi melalui mekanisme Kerja Sama Operasi sejak tahun 2023.
Sementara itu, aliran sumur Kedinding-02 saat ini sedang dalam tahap penanganan dan kondisi aliran dalam intensitas kecil.
KSO KVELL Blora Energi Lakukan Penanganan
Demi keselamatan bersama, KSO KVELL Blora Energi juga sudah melakukan pengukuran gas pada area kejadian dan hasilnya tidak terdapat gas H2S atau 0 ppm. Selain itu, pihaknya melakukan penanggulangan dengan pembuatan jalur manual menuju penampungan untuk mencegah aliran fluida masuk ke sungai.
BACA JUGA: Gandeng 4 Perguruan Tinggi, KONI Blora Upayakan Beasiswa Bagi Atlet Beprestasi: Kuliah Sampai Lulus
“Kami melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk penanganan aliran ini. Mulai dari pemerintah desa, kecamatan, TNI, Polri serta Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora. Semua berfokus pada penanganan bersama,” jelas Dedi Rinaldi, General Manager KSO KVELL Blora Energi.
Indikasi Awal
Sebelumnya warga Desa Kedinding, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mencium aroma tak sedap dari semburan lumpur bercampur gas.
Peristiwa tersebut berada di tengah hutan jati wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu, tepatnya di petak 68 L Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKBH) Kendilan.
Waka Administratur (Adm) Perhutani KPH Cepu, Lukman menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 13.00 WIB.
“Saya mendapat laporan bahwa ada semburan lumpur bercampur gas. Setelah saya cek memang benar, ternyata ini lokasi milik Pertamina. Dulu pernah dibor, sekarang sudah ditangani oleh Pertamina sendiri,” jelas Lukman, Kamis, 13 Februari 2025.