“Pada Juli angka untuk infeksi paru turun di banding bulan sebelumnya untuk laki-laki di angka 10.584 dan perempuan 13.589,” paparnya.
Hakam menyebut jika tren kasusnya memang menurun. Namun tetap harus di waspadai karena cuaca panas dapat membuat partikel udara bisa terbang di udara dengan cukup lama.
Sehingga jika partikel udara berisi virus dan bakteri tersebut menempel pada benda atau baju dan tangan. Kemudian masuk kedalam tubuh maka akan menyebabkan infeksi saluran pernafasan.
“Trennya turun tapi kelembaban udara rendah jadi partikel bisa terbang lebih lama dan kalau menempel lalu masuk tubuh akan beresiko penyakit infeksi paru-paru,” jelasnya.
Hakam mengatakan seseorang yang menderita ISPA harus di tangani dengan baik hingga sembuh. Pasalnya, jika infeksi terus berlanjut maka akan menyebabkan infeksi saluran pernafasan bawah atau pneumonia.
“Saat ini kasus Pneumonia pada bulan Juli untuk laki-laki 123 kasus dan perempuan 136 kasus,” tuturnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah