Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineKesehatan

Kualitas Udara di Kota Semarang Masuk Kategori Sedang, Dinkes: Waspada Penyakit Saluran Pernafasan

×

Kualitas Udara di Kota Semarang Masuk Kategori Sedang, Dinkes: Waspada Penyakit Saluran Pernafasan

Sebarkan artikel ini
Kualitas Udara di Kota Semarang | cuaca panas ekstrem
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kualitas udara di Kota Semarang masuk dalam kategori sedang dengan kualitas udara pada angka 97. Artinya kualitas udara di Kota Semarang masih di rasa cukup baik, meskipun merupakan ibukota provinsi.

Data kualitas udara itu, berdasarkan data dari iqair.com yang di himpun Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Jika kualitas udara di bawah angka 50 artinya kualitas udara masih bagus, jika pada angka 50 – 100 maka kualitas udara masuk dalam kategori sedang. Namun jika sudah di atas angka 100 maka kualitas udara buruk dan akan sensitif pada orang dengan penyakit saluran pernafasan. Seperti asma, paru obstruktif yang bisa saja kambuh sewaktu-waktu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan pada hari ini kondisi kualitas udara di Kota Semarang berada pada angka 97. Namun memang tidak semua wilayah di Kota Semarang berada pada angka kualitas sedang.

Kualitas udara sedang tertinggi hari ini berada di area Kelurahan Karangturi, Kecamatan Semarang Timur. Sementara area dengan kualitas udara yang masih bagus berada di Kecamatan Mijen.

“Dari iqair.com ini terlihat saat ini kualitas udara Semarang 97. Ini berada di wilayah pusat kota dengan mobilitas kendaraan tinggi otomatis polusi asap udara tinggi dan area kawasan industri itu juga tinggi,” kata Hakam.

Hakam mengatakan daerah di Kota Semarang yang memiliki kualitas udara cukup baik ada di daerah Gunungpati hingga Mijen. Pasalnya, daerah tersebut masih banyak pohon besar dan hutan-hutan yang mampu memproduksi banyak oksigen.

Kualitas Udara di Kota Semarang

Dengan makin tingginya, kualitas udara, maka akan berpengaruh pada makin tingginya angka kasus penyakit saluran pernafasan.

Meski demikian, Hakam mengatakan kasus infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) di Kota Semarang angkanya masih stagnan. Hingga bulan Juli 2023 kasus ISPA di Semarang untuk laki-laki ada 9.197 kasus dan perempuan ada 11.790 kasus.

Tinggalkan Balasan