“Sekarang yang memegang sudah generasi ke-4, walau Ibu Yenni juga masih membantu,” lanjut Fiqoh.
Di sisi lain, Toko “Oen” yang terkenal akan roti dan es krim khas Belanda ini ternyata telah melakukan inovasi produk. Menu-menu tradisional, ungkap Fiqoh, bahkan turut menjadi menu andalan.
“Best sellernya selain roti dan eskrim ada bestik lidah, bestik sapi, nasi goreng dan salad daging, bahkan gado-gado juga,” ujarnya.
Meski terdapat inovasi produk, toko ini tetap tegas dalam mempertahankan keaslian dan kehangatannya dalam menyajikan kuliner legendaris di Semarang. Tak heran jika toko ini menjadi salah satu ikon kuliner yang tak tergantikan di Kota Semarang (*).
Editor: Andi Naga Wulan.