Pihak manajemen mal ternyata langsung menawari Subandi untuk berjualan di dalam mal. Pasalnya, kata Subandi, pihak mal mengapresiasi dirinya yang telah berjualan selama 50 tahun lebih.
Bahkan, Subandi tidak perlu membayar uang sewa layaknya tenant kuliner lain. Selain itu, Subandi juga bisa mempertahankan gerobak lawasnya meski berjualan di dalam mal.
“Sekarang full di dalam sini, pembeli langganan pada nyari ke dalam. Udah pada tau karena kita [pihak Subandi] masukkin ke Instagram,”katanya.
Selama bulan Ramadan, Subandi menjelaskan jika usahanya mulai ramai pembeli mulai pukul 5 sore. Selain itu, kebanyakan juga dibungkus untuk dibawa pulang.
Ia menambahkan, pisang plenet miliknya akan tetap buka selama Lebaran nanti. Tujuannya yaitu untuk mengobati rasa kangen warga Semarang yang baru pulang kampung.
“Biasanya dari luar kota besok pada pulang, di Semarang pasti nyari pisang plenet sama Lumpia Mbak Lin, udah sepaket kalau Jalan Pemuda kan terkenalnya pisang plenet sama Lumpia Mbak Lin,” tandasnya.
Pisang Plenet Pak Subandi buka dari jam 13.00 WIB sampai 21.00 WIB. Satu porsi dibanderol Rp20 ribu, berisi 2 tangkep pisang plenet atau 4 buah pisang. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi