“Kemudian sistem kuota ini berimbas kepada misal beberapa suporter Semarang yang tidak kebagian tiket dan memaksa masuk dan ini menjadi bahan evaluasi dari sistem pertandingan kemarin,” tuturnya.
Irwan juga melihat beberapa kejadian pertandingan sebelumnya antara PSIS Semarang melawan Persebaya Surabaya waktu lalu di Magelang yang digelar secara tertutup, namun pada kenyataannya masih banyak suporter yang memaksa untuk masuk ke stadion saat itu.
“Evaluasi juga pertandingan PSIS melawan Persebaya beberapa waktu lalu di Magelang. Ketika itu dilaksanakan pertandingan tertutup tapi pada kenyataannya banyak suporter yang datang dari Semarang dan Surabaya yang kemudian menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Menurutnya, karena pertandingan akhirnya ditunda karena pihak suporter Persebaya keberatan jika hanya diberikan kuota 1000 tiket saja, dan mereka menginginkan lebih.
“Pada rapat kemarin dihadiri oleh unsur pengamanan panpel, perwakilan suporter dari Semarang dan Surabaya. Itu dari pihak surabaya keberatan kalau kuota mereka hanya 1.000 nah kemudian tidak bisa bertanggung jawab manakala yang hadir lebih dari 1.000 dan jika melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Ini terbukti tadi itu terjadi sedikit gesekan antara suporter yang datang dari luar Semarang dengan warga di Kaligawe,” ucap Irwan.
“Suporter ini sudah hadir sejak hari Minggu padahal pertandingan seharusnya hari ini. Itu banyak yang menginap di stadion Jatidiri, kemudian ada yang menginap di Kota Lama dan lainnya. Terhadap suporter tersebut kemarin kita sudah dilaksanakan untuk kembali ke stasiun terdekat, kita sampaikan kepada suporter pertandingan Semarang dengan Surabaya ditunda,” jelasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah