Ia menjelaskan, kawasan industri yang jauh dari jalan nasional memaksa kendaraan berat melewati jalur dalam kota. Sehingga, hal itu meningkatkan risiko kecelakaan.
“Ada kesalahan Tata Ruang Kota Semarang. Kawasan industri jauh terhubung dengan jalan nasional, melewati belasan kilometer menuju jalan nasional,” ucap akademisi Universitas Katolik Soegijapranata itu.
BACA JUGA: Sering Terjadi, Ini Deretan Kecelakaan Truk di Turunan-Tanjakan Ngaliyan Semarang Sejak 2020
Djoko menegaskan, pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan lalu lintas. Ia meminta APH bertindak tegas dan menjalankan tugasnya dengan lebih baik untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Ia pun berharap insiden ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah dan penegak hukum untuk segera mengambil langkah konkret. Terutama, dalam menata ulang sistem transportasi di wilayah rawan kecelakaan.
“Kita harus berani menuntut APH yang memang tugasnya mengawasi di jalan. Terjadi pembiaran, apalagi di ujung jalan ada kantor polisi,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi