SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memacu percepatan proses penetapan lokasi (penlok) penambahan lahan untuk proyek jalan tol Semarang-Demak Seksi I.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan, mengungkapkan surat keputusan Gubernur Jateng mengenai penetapan lokasi segera terbit.
“Kami telah menyampaikan laporan kondisi terkini kepada Gubernur. Khususnya soal penambahan lahan pada ruas tol Semarang-Demak Seksi I,” ucap Boedyo, beberapa waktu yang lalu.
Luas lahan tambahan mencapai 52,65 hektare. Berdasarkan data terbaru April 2025, terdapat 134 bidang tanah tersebar di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
BACA JUGA: Momen Liburan Sekolah, Ini Daftar Diskon Tarif Tol Semarang-Jakarta: Potongan 20 Persen
Rinciannya, Kota Semarang memiliki 65 bidang: 29 bidang di Tambakrejo, 26 bidang di Terboyo Kulon, sembilan bidang di Terboyo Wetan, dan satu bidang di Trimulyo.
Sementara itu, wilayah Kabupaten Demak mencakup 69 bidang, terdiri atas 18 bidang di Desa Sriwulan dan 51 bidang di Desa Bedono Kecamatan Sayung.
Boedyo menjelaskan, proses ini berawal dari surat Direktorat Jenderal Bina Marga tentang penambahan lahan proyek tol. Dinas terkait menindaklanjuti dengan verifikasi serta tahapan penetapan lokasi. Sosialisasi, pendataan, dan konsultasi publik telah berjalan.
BACA JUGA: Hampir 50 Persen, Proyek Tol Semarang-Demak Seksi 1 Percepatan, Jadi Solusi Rob dan Macet Pantura
“Kami sudah sampaikan juga kepada Gubernur mengenai adanya bidang tanah milik instansi pemerintah yang belum dilepas. Namun, berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2021 Pasal 43, Gubernur memiliki kewenangan menetapkan lokasi sebelum surat pelepasan terbit,” terangnya.
Lahan tambahan tersebut akan mendukung pembangunan tol sekaligus berfungsi sebagai tanggul laut raksasa (giant sea wall). Area ini akan berfungsi untuk memperluas kolam retensi Terboyo dan Sriwulan serta mendukung pelebaran jalan.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyatakan tol Semarang-Demak Seksi I menjadi bagian dari solusi jangka panjang terhadap banjir rob di Sayung. “Tol ini juga fungsinya sebagai tanggul laut,” tegasnya. (*)