Kondisi tersebut mendorong PDAM untuk terus mengajak pelaku industri beralih dari penggunaan air bawah tanah ke layanan air perpipaan.
“Kami berharap semakin banyak industri dan pelaku usaha menggunakan air PDAM. Selain lebih terjamin, langkah ini penting untuk menjaga lingkungan dan menekan penurunan muka tanah di Kota Semarang,” tegas Yulianto.
Ia menambahkan, sejumlah kawasan industri di Kota Semarang telah jaringan PDAM layani. Di antaranya Kawasan Industri Candi, Tambak Aji, dan Kaligawe, termasuk berbagai hotel dan kawasan bisnis.
Ke depan, wilayah Pantura juga akan menjadi fokus pengembangan layanan untuk mengurangi ketergantungan industri terhadap air bawah tanah.
“Wilayah Pantura akan terus kami optimalkan agar industri tidak lagi bergantung pada ABT dan beralih ke air perpipaan yang lebih berkelanjutan,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah













