Selain melatih kemampuan teknologi mengetik, siswa juga bisa menggali kemampuan dan bakat mereka dalam menulis. Hal itu sekaligus mengembangkan kegiatan literasi di SDN Pesantren.
“Kegiatan literasi ini bukan hanya sekedar menulis, tapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Karena keterampilan berbahasa yang sulit adalah menulis,” ucap Bayu.
Sementara itu, ia menyadari jika buku pertama terbitan siswa SDN Pesantren ini masih cukup sederhana. Kedepannya, ia ingin mendorong siswanya untuk menyusun buku dengan kualitas yang lebih tinggi lagi, misal pantun atau cerita pendek (cerpen).
BACA JUGA: Kelas Literasi Keuangan Bagi UMKM, Manfaatkan Instagram untuk Tambah Penghasilan
Ia berharap, dengan adanya peluncuran buku ini dapag menjadi wadah bagi para siswa untuk belajar menulis. Sehingga, keterampilan literasi siswa juga akan terus mengalami peningkatan.
“Harapannya buku-buku yang akan terbit selanjutnya bisa lebih berkualitas, orisinal, dan meningkatkan minat baca siswa,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila