Salah satu upaya melestarikan kesenian budaya Kota Semarang tersebut adalah dengan melaksanakan lomba solo vokal lagu Semarangan, Diikuti oleh 55 siswa-siswi dari berbagai SMP baik negeri maupun swasta di Kota Semarang, para peserta wajib menyanyikan lagu Gado-Gado Semarang dalam seleksi awal.
“Memang sengaja kita pilihkan lagu-lagu dengan iringan Gambang Semarangan, karena ini kan kesenian khas Kota Semarang. Harapannya adik-adik SMP bisa lebih mengenal kesenian khas Kota Semarang,” tutur Lilies.
Lilies menambahkan bahwa upaya pelestarian kesenian khas ini penting untuk terus dilakukan karena generasi muda saat ini lebih mudah untuk menyerap budaya luar daripada budaya daerah sendiri. Dengan adanya lomba ini, Lilies berharap siswa-siswi di Semarang bisa belajar mengenal kebudayaan Kota Semarang.
“Tidak berhenti disini saja, sebelumnya kita juga ada kegiatan pelatihan musik, meski masih terbatas hanya satu siswa dari satu sekolah yang latihan bersama. Kedepannya semoga bisa menjadi grup musik Gambang Semarang,” lanjutnya.
Lilies menambahkan bahwa Disbudpar tengah berupaya untuk melestarikan Gambang Semarangan. Kedepannya akan banyak kegiatan-kegiatan yang menyasar berbagai lapisan masyarakat, termasuk sanggar-sanggar karawitan yang ada di Kota Semarang.
“Tujuan utama kita melestarikan seni budaya khas Kota Semarang supaya tidak punah. Melihat kondisi saat ini, kalau tidak kenalkan dari awal takutnya mereka (generasi muda) melupakan seni budaya khas kita,” tutupnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto