Berbeda dengan Rini yang datang dari Yogyakarta. Menurutnya, wisata Kota Lama Semarang perlu ditata agar lebih bagus.
“Beda ya dengan Yogyakarta. Gimana ya, bagus tapi lebih tertata di Yogyakarta,” kata Rini.
Namun, ia tak memungkiri bahwa Kota Lama Semarang memiliki keunikan pada bangunan-bangunan tua bersejarah.
Rini datang bersama adiknya, Budi yang merupakan warga Semarang. Budi mengungkapkan bahwa Kota Lama saat musim liburan terlihat berbeda.
“Saya asli sini [Semarang], ngajak kakak jalan-jalan ke Kota Lama. Beda dari biasanya karena ada pohon natal dan ini lebih ramai,” ujar Budi.
Sementara itu, secara terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Muhammad Masrofi, menargetkan kunjungan wisatawan selama periode Nataru mencapai 6 hingga 12 juta orang.
“Target pengunjung kita sekitar 12 juta. Estimasinya antara 6 sampai 12 juta wisatawan selama Nataru,” ujar Masrofi.
Berdasarkan data Disporapar, Kota Semarang tercatat sebagai daerah tujuan wisata paling diminati dengan total kunjungan mencapai 7,17 juta wisatawan sepanjang 2025.
BACA JUGA: Pantura Jateng Masuk Zona Kritis, WALHI: Kota Lama Semarang Bisa Jadi Laut pada 2045
Tingginya angka tersebut didorong oleh keberadaan destinasi unggulan seperti Kota Lama Semarang, Pantai Marina, dan Masjid Agung Jawa Tengah.
“Kunjungan itu merupakan akumulasi wisatawan dari berbagai moda transportasi, baik bandara, pelabuhan, maupun stasiun kereta api,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila













