RIAU, beritajateng.tv – Berupa lomba mendayung dengan puluhan orang, inilah sejarah tradisi Pacu Jalur, sebuah perlombaan khas daerah Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.
Melansir dari Kompas.com, Pacu Jalur merupakan tradisi lomba mendayung menggunakan perahu kayu gelondongan atau kayu utuh tanpa sambungan.
Ajang lomba mendayung Pacu Jalur ini pesertanya ialah sebanyak 50 hingga 60 orang yang sebutannya yakni anak pacu, tergantung dari panjang perahu. Di tiap jalur, anak pacu memiliki tugasnya masing-masing.
BACA JUGA: Mengenal Numismatik, Hobi Koleksi Uang Kuno, Ada Uang Lawas dari Zaman Majapahit
Pertama, ada Tukang Concang, seorang komandan atau pemberi aba-aba. Sementara lainnya, Tukang Pinggang atau Jurumudi dan Tukang Onjai ialah yang memberi irama di bagian kemudi dengan cara menggoyang-goyang badan.
Kemudian ada Tukang Tari yang bertugas membantu Tukang Onjai dalam memberi keseimbangan agar jalur bisa teratur dan berirama. Pacu Jalur bisa dimulai ketika telah dibunyikan dentuman meriam sebanyak tiga kali.