Jateng

Longsor di Petungkriyono Pekalongan, Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Reboisasi

×

Longsor di Petungkriyono Pekalongan, Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Reboisasi

Sebarkan artikel ini
ketua DPRD jateng sumanto
Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sumanto, saat dijumpai di Hotel Frontone HK Resort, Kota Semarang, Rabu, 22 Januari 2025 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

“Bencana itu kan bisa di karenakan alam dan manusia, yang alam gini kita tidak bisa menolak, namanya bencana, kebakaran juga gak bisa menolak. Paling utama adalah kecepatan menangani. Tanah longsor yang tidak mungkin ditinggali ya harus ada evakuasi, supaya kalaupun itu ditempati kan rawan juga, oleh sebab itu yang penting adalah kecakapan dalam penanganan,” pungkas dia.

Pj Nana Sudjana ungkap korban capai 21 jiwa, minta BNPB lakukan modifikasi cuaca

Terpisah, Nana Sudjana, mengumumkan jumlah korban meninggal akibat bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, bertambah menjadi 21 orang pada Rabu, 22 Januari 2025 pukul 18.20 WIB. Korban terakhir ditemukan di sungai. Hingga kini, enam orang masih dinyatakan hilang.

“Fokus penanganan saat ini adalah pencarian korban hilang. Upaya pencarian di lakukan oleh tim gabungan,” ujar Nana melalui keterangan tertulis.

BACA JUGA: Cek Lokasi Longsor di Petungkriyono Pekalongan, Nana Sudjana: Kebut Penanganan Bencana

Untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem yang berpotensi memperparah situasi, Nana meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengadakan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Pekalongan. Permintaan tersebut di sampaikan kepada Kepala BNPB Suharyanto dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono.

“Hujan selama sepekan terakhir sangat lebat dengan intensitas tinggi. Operasi TMC di harapkan membantu meminimalkan cuaca ekstrem agar proses pencarian tidak terganggu,” kata Nana.

Proses penanganan melibatkan 550 personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Satpol PP, dan relawan. Mereka dikerahkan untuk pencarian korban, membuka akses jalan, dan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.

Pemprov Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan senilai Rp207 juta, sementara BNPB memberikan bantuan tambahan senilai Rp289 juta. (*)

Editor: Farah Nazila

 

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan