“Jadi 40 kota ini upgrade menjadi kota yang menggerakkan pererkonomian di sekitarnya. Itulah yang ingin kita lakukan, bukan membuat dari lahan baru kemudian membuat kota dari nol. Itu kan justru kita melihat dengan membangun itu. Insyaallah pemerataan akan terjadi,” terangnya.
Gambaran Anies terkait pembangunan 40 kota setara Jakarta
“Membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar”, kalimat yang bagi Anies tepat untuk menggambarkan pembangunan 40 kota yang ia maksudkan. Melalui program itu, ia tak ingin orang-orang memilih Jakarta lagi sebagai kota tujuan untuk mencari penghidupan.
“Kalau pusat pembangunan hanya di Jakarta, maka yang ke depan terjadi adalah Jakartanisasi. Orang menjadi terbawa ke Jakarta, karena perekonomian yang bergerak lebih besar adalah Jakarta. Tetapi kalau kota-kota di seluruh pulau besar Indonesia tumbuh berkembang, maka urbanisasi terjadi tanpa harus pindah ke Jakarta,” jelasnya.
Lebih lanjut, soal ia yang tak ingin ada ‘Jakartanisasi’, Anies menyebut ke-40 kota itu nantinya dapat membangun distribusi air yang baik hingga pengelolaan sampah yang bermanfaat. Ia juga fokus untuk memastikan kebiasaan orang luar Jakarta untuk berpindah menggunakan transportasi umum.
“Kota yang sekarang kecil kemudian kita besarkan, lalu kita ingin membangun transportasi umum, kita ingin membangun distribusi air yang baik. Pengelolahan sampah yang baik, supaya kota-kota yang dikembangkan ini tidak perlu mengulangi masalah yang ada di Jakarta,” tandas Anies. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi