“Kampanye Dolanan Jadoel ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk berkontribusi dalam pelestarian budaya lokal,” ungkap Bintang Yunka Pratama, ketua panitia acara. “Kami ingin mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk kembali mengenal dan menghargai kekayaan budaya bangsa yang diwariskan oleh leluhur.”
Lebih lanjut, Marcella Ayu Elsa Athallia, anggota panitia acara juga menuturkan, “Permainan tradisional bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur seperti kerjasama, sportivitas, dan ketelitian. Dengan melestarikan permainan tradisional, kita juga melestarikan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.”
Kampanye “Dolanan Jadoel” hanyalah langkah awal dari upaya mahasiswa Universitas Semarang dalam melestarikan budaya lokal. Kedepannya, mereka berencana untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan lain yang dapat menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap budaya Indonesia.
Semangat dan aksi nyata mahasiswa Universitas Semarang ini patutlah diapresiasi. Di era globalisasi yang kian pesat, peran generasi muda dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal menjadi semakin penting. Kampanye “Dolanan Jadoel” menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. (*).
Editor: Andi Naga Wulan.