Selain itu, kendala lainnya adalah tentang rangkaian listrik. Apalagi, Noval tidak memiliki kemampuan dasar tentang kelistrikan sehingga hal tersebut cukup sulit untuk ia pelajari.
“Tapi akhirnya saya bisa mempelajari tentang kelistrikan dan berhasil menyelesaikan beberapa permasalahan seperti menghubungkan 2 kabel dalam satu aliran listrik yang sama dengan benar,” jelas mahasiswa Udinus itu.
Noval mengungkapkan, proses percobaan dan trial and error robot gamelan memakan waktu hingga 17 bulan, atau sekitar satu setengah tahun. Ia pun berhasil menyelesaikan rangkaian versi 1 yang berwujud pukulan bola dengan segala problematikanya.
Hingga akhirnya, robot gamelan untuk pertama kali dimainkan di hadapan publik pada bulan Juni 2023 atau saat Wisuda ke-77 Udinus.
“Rasanya bangga sama diri sendiri karena berhasil melewati semua kendala saat menyiapkan robot gamelan bersama tim,” ungkap pria asal Pati itu.
Pada momentum Hari Gamelan Nasional ini, Noval berharap, projek robot gamelan dapat terus dikembangkan sebagai usaha pelestarian gamelan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda.(*)
Editor: Farah Nazila