Prestasi yang membanggakan ini tentunya tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Mulai dari pihak Undip, beberapa industri di Indonesia, hingga industri internasional turut mengambil andil sehingga tim RMT ini menjadi satu-satunya delegasi Indonesia dalam kategori perlombaan bidang solar system atau energi matahari.
Rico juga menuturkan kesulitannya. Bahkan, ia mengaku bersama dengan Tim RMT lain harus pulang pagi demi persiapan lomba yang tinggal beberapa bulan lagi.
“Tantangan terbesar itu pendanaan, riset, biaya. Energi terbarukan ini kan investasinya fantastis ya,” ungkapnya.
Meskipun begitu, ide cemerlang Tim RMT undip ini tak hanya berhenti sampai kompetisi internasional semata. Rico mengaku hasil riset dari kapal yang menggunakan energi terbarukan ini akan diterapkan kedepannya, khususnya untuk nelayan di Indonesia.
“Kalau ini (Kapal Diponegoro 1.0) memang khusus untuk kompetisi. Kalau produksi secara masif untuk jangka panjang itu hasil risetnya. Kita berencana akan kolaborasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan membuat kapal nelayan dengan tenaga surya,” tuturnya.
Rico pun mengaku bahwa kolaborasi tersebut mendapat respons positif dari dinas terkait (*).
Editor: Andi Naga Wulan.
