SEMARANG, beritajateng.tv – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyoroti maraknya kasus kekerasan oleh oknum polisi terhadap masyarakat sipil.
Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda (PTKP) Badko HMI Jateng-DIY, Ahmad Rizqinal Mubarok, merasa prihatin atas maraknya kekerasan dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan aparat polisi akhir-akhir ini.
Secara spesifik, ia menyoroti setidaknya tiga kasus di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang menyita perhatian publik. Menurutnya, kasus ini melenceng jauh dari tugas pokok dan fungsi dari kepolisian.
BACA JUGA: Polrestabes Semarang Tindak Tegas Oknum Polisi Pelaku Pemerasan, Kini dalam Tahanan Polda Jateng
Pertama kasus penembakan anggota Polrestabes Semarang terhadap siswa SMKN 4 Semarang hingga tewas pada akhir November 2024 lalu.
Kasus kedua penganiayaan oleh enam anggota Polresta Jogja hingga berujung tewasnya seorang warga Mijen Semarang pada akhir September 2024 lalu.
“Kemudian yang baru saja terjadi aksi pemalakan atau pemerasan dua anggota Polretabes Semarang terhadap dua remaja yang viral di media sosial. Dan juga kasus dan masalah lain yang terjadi di luar Jawa Tengah dan DI Yogyakarta,” kata Rizqinal, Minggu, 2 Februari 2025.
HMI Jateng-DIY sebut tak ada evaluasi di instansi polisi
Menurut Rizqinal, maraknya kasus kekerasan oleh anggota kepolisian yang terjadi secara berulang menunjukkan tidak adanya evaluasi dan pembiaran di tubuh instansi Polri.
“Di sini menunjukkan kalau anggota kepolisian seolah tidak belajar dari kasus-kasus yang ada. Justru hampir setiap hari publik mendengar kabar perilaku tidak terpuji yang polisi lakukan,” ungkapnya.