Kedua prodi tersebut menerima kuota maksimal bagi 50 mahasiswa. Adapun pendaftaran akan berlangsung berbarengan dengan fakultas lain, yaitu saat memasuki Tahun Ajaran 2025/2026.
“Sebagai pelengkap dalam pembangunan, kami juga berencana membangun Rumah Sakit Pendidikan di Kampus 1,” imbuh Nizar.
Ia menegaskan, pembukaan Fakultas Kedokteran ini akan menjadi tonggak baru dalam dunia kesehatan. UIN Walisongo siap mencetak tenaga dokter gang humanis, religius, dan tentunya memegang teguh nilai-nilai islami.
“Kita akan membentuk karakter-karakter yang religius dan islami bagi calon dokter dari UIN Walisongo,” paparnya.
BACA JUGA: Kronologi Pelecehan Seksual Dosen Unnes ke Mahasiswi, Terbukti Lakukan Sentuhan Fisik
Sementara itu, Fakultas Kedokteran UIN Walisongo nantinya akan memiliki ciri khas tersendiri berbanding dengan kampus lain. Salah satunya adalah dalam meneliti gaya hidup penyakit degeneratif seperti diabetes melitus (DM).
“Fakultas Kedokteran UIN Walisongo mempunyai satu program elektif terapi stem cell, dan pogram ini belum ada di Indonesia. Jadi mahasiswa akan belajar regulasi, proyokol, dan aplikasi stem vell terutama untuk penderita DM,” imbuh Dekan Fakultas Kedokteran UIN Walisongo, Dr Sugeng Ibrahim. (*)
Editor: Farah Nazila