Jateng

MBG Mentah untuk Dikonsumsi 5 Hari Bikin Heboh, Ini Kata BGN

×

MBG Mentah untuk Dikonsumsi 5 Hari Bikin Heboh, Ini Kata BGN

Sebarkan artikel ini
MBG Peternakan
Pemberian MBG di sekolah, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (Bowo Pribadi/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Jagat media sosial dihebohkan oleh unggahan foto menu Makan Bergizi Gratis (MBG) berupa bahan mentah yang disebut-sebut dibagikan untuk siswa SD Negeri di Kota Tangerang Selatan, Banten.

Foto itu menunjukkan sejumlah bahan pangan seperti pisang, jeruk, telur puyuh, kacang tanah, ikan asin, dan beras, untuk konsumsi lima hari sekaligus.

Salah satu unggahan viral berasal dari akun X (dulu Twitter) @TrinityTraveler, yang menulis: “Baru tau MBG sekarang dikasih bahan mentahnya doang sekalian untuk 5 hari! Ini untuk anak SD Negeri di Tangsel.”

Unggahan tersebut memantik berbagai komentar publik, mulai dari kritik terhadap pelaksanaan program hingga pertanyaan mengenai efektivitas distribusi MBG dalam bentuk bahan mentah.

BACA JUGA: Cak Imin Ingin Bangun 1.000 Dapur MBG Pesantren, Sekda Sumarno Ungkap Tantangan SPPG di Jateng

Menanggapi hal ini, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa tidak ada kebijakan resmi dari pemerintah pusat yang memperbolehkan distribusi MBG dalam bentuk bahan mentah untuk siswa.

“Belum ada kebijakan BGN seperti itu,” tegas Dadan dalam pernyataan tertulisnya.

Menurut Dadan, saat ini pihaknya masih menyusun petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan MBG selama masa libur sekolah. Penyusunan tersebut mempertimbangkan kehadiran siswa di sekolah serta cara penyaluran gizi yang paling efektif.

“Jika siswa masih datang ke sekolah, MBG tetap di berikan dalam bentuk makanan siap santap (fresh food). Bila perlu, mereka juga bisa di bekali makanan tahan lama untuk satu atau dua hari ke depan,” jelasnya.

Namun, jika mayoritas siswa tidak hadir ke sekolah, penyaluran MBG bisa untuk kelompok rentan lain seperti ibu hamil, menyusui, dan balita, untuk memastikan program tetap memberikan dampak gizi yang optimal.

Dadan juga menekankan bahwa tidak ada ruang untuk keputusan sepihak dalam implementasi program nasional ini.

“Kami pastikan setiap kebijakan tetap berlandaskan prinsip pemerataan gizi, efektivitas penyaluran, dan keberlanjutan manfaat. Tidak boleh ada improvisasi di lapangan tanpa landasan kebijakan dari BGN,” ujarnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan