SEMARANG, beritajateng.tv – Sore itu, belasan warga nampak secara bergantian menerbangkan burung merpati di pinggir Banjir Kanal Barat, Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.
Mereka secara bergantian menerbangkan burung merpati yang kemudian menuju satu tempat yang sama, yaitu sebuah gawang berbentuk persegi empat berwarna merah putih dengan ketinggian sekitar 3 sampai 5 meter.
Salah satu di antara penerbang burung merpati itu adalah Andika. Warga Panggung Lor itu rutin mendatangi pinggir Banjir Kanal Barat untuk melatih burung kesayangannya.
Ia membawa sebuah kandang layaknya tas ransel yang ditaruh di bagian belakang motor bebeknya. Tak kurang sekitar empat pasang burung merpati ia latih sore itu.
“Ini melepas burung, kalau namanya biasa dipanggil penggabur burung, atau bisa juga merpati balap,” kata Andika kepada beritajateng.tv, beberapa waktu yang lalu.
BACA JUGA: Raup Untung dari Momen 17 Agustusan, Penjual Atribut Merah-Putih Mulai Buka Lapak di Pinggir Jalan
Andika sendiri telah sembilan tahun menggeluti dunia burung ini. Berawal dari memelihara beberapa ekor, ia kemudian tertarik untuk melatih kemampuan burung yang juga terkenal sebagai simbol perdamaian itu.
Menaikkan harga jual burung merpati
Andika menuturkan, tujuan utama dari pelatihan burung ini adalah untuk mengikutsertakannya dalam perlombaan. Burung yang berhasil memenangkan kontes akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Menurut Andika, melatih burung tersebut memerlukan latihan yang konsisten dan tepat. Burung harus mampu terbang dengan ketinggian yang pas, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Selain itu, burung merpati jantan harus mampu menyesuaikan jarak dari betinanya.