“Harganya bervariasi, mulai dari Rp 1,2 juta sampai Rp 9 juta. Hal yang membuat mahal itu tingkat kesulitan, terus masing-masing perupa juga mempunyai nama yang berbeda-beda,” lanjutnya.
Angkat Pariwisata Melalui Pameran Sketsa
Bekerja sama dengan pemerintah, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang bukan hal yang pertama bagi Semarang Sketchwalk. Ratna pun mengaku sangat terbuka akan bentuk kerja sama-kerja sama lainnya, apalagi terkait pariwisata Kota Lumpia itu.
“Sketsa itu karena sudah jadi seni dan setiap perupa memiliki style yang berbeda-beda dan juga sudut pandang yang berbeda-beda. Itu sangat bagus untuk pariwisata,” terangnya.
Semarang Sketchwalk sendiri sudah berdiri sejak 2015 silam. Lebih dari 7 tahun ada, banyak kegiatan yang mereka lakukan baik tingkat nasional maupun internasional. Oleh karenanya, salah satu misi yang Semarang Sketchwalk bawa ialah mengangkat potensi pariwisata Kota Semarang.
BACA JUGA:Penuh Nilai Sejarah, Stigma Mistis Keris Tak Lagi Berlaku
“Misi kita kan sebetulnya karena sketsa itu menampilkan bangunan atau sitausi yang kita gambar, nah itu bisa mengangkat juga daerah tersebut, itu juga harapannya,” pungkasnya.(*)
Editor: Farah Nazila